Sabtu, 25 Januari 2014

My First Love

Penulis : Adinda Larasati
Refisi : Evan Nico Kristanto


Sesak di hati masih dapat sangat kurasakan
Aku masih merasakan sakit yang sama
Sosok bayang” masa lalu melintas dipikiranku.
Sakit memang , Entah .
Setahun sudah masa itu telah berlalu ~
Aku tak ingin mengingatnya lagi
Sejauh mungkin aku pergi,
Entah kenapa bayang” itu tetap ada
Sudah cukup luka yang ia berikan kepadaku
CUKUP..
Aku tah berharap ia kembali lagi di kehidupanku.
Aku tak percaya lagi akan Cinta !! TIDAK !!


Derap langkah memantul di seluruh penjuru dinding lorong gedung ini.
Dingin angin malam yang merusuk tulang-tulangku.
Kulihat sebuah bayangan sosok seorang yang gagah.Inginku menghampirinya ,sedang apa ia berdiri sendirian di tengah malam ini?
Tak mungkin aku kesana, terlalu malam.
Derap langkah makin kupercepat, tetapi lama kelamaan derap langkah itu menjadi ganda. Siapa di sana ??
Sosok bayangan tepat berada di belakangku. Aku berlari cepat !
Lebih cepat!! Secepat tangan itu meraih tanganku.
Jantungku terhenti seketika.

“Jhansi ... “ suara lirihnya. Kutoleh ke belakang sambil memejamkan mata membukanya perlahan ..
“Jhansi ... “ lagi

Tak mungkin!  Ini tidak mungkin!
Bagaimana bisa ia berada disini ??
Aku segera melepaskan genggamannya dan berlari menjauhinya.

 “Jhansi tunggu aku” teriaknya
                        “Untuk apa?”  kupercepat langkahku
“Apakah kau lupa akan Janji kita , Jhansi ? “

Aku terhenti, dan diam seribu bahasa.
Apa maksudnya ???

“Saat kita duduk berdua di bawah langit biru sore hari , di keramaian alang-alang.
Kau mengatakan padaku , kau mempunyai Mimpi Besar untuk kita.
Kau bilang , Jika kita pisah nanti, kita akan bertemu kembali suatu saat nanti.
Kau menginginkan kita dipertemukan di Negara red Devil ini. Kini , Kau menyaksikan apa yang terjadi hari ini kan ??
Apa kau lupa ??
Kita pernah berjanji untuk duduk menyaksikan pertandingan Liga Ingris bersamaku di Stadion Trafford Training Centre
Sesuai janjimu yang pernah kau katakan padaku.
Apakah kau tega ? Impian itu hanya ada di angan,  pikiran, dan menjadikan kita sebagai pemimpi .
Kau tega ..... “ Ucapnya

Aku telah mati rasa untuk menyadarinya. Menangispun aku tak mampu :’)
Sakit. Semua jelas terucap kembali dari bibir yang tak bertulang. Membawa kenangan yang dulu ada.

Mengapa aku dengan mudahnya pergi ke Negara Ini ??
Aku lupa akan janjiku yang ku ucapkan sendiri . Aku BODOH !!
Sejauh mungkin aku pergi menghindarinya , berusaha menghilangkan luka yang sangat amat dalam.
3 tahun aku tinggal di negara ini, nyaman.
Kenapa tiba tiba ia muncul di hadapanku lagi ??
Membawa kenangan - kengangan pahit bersamanya. Kembali dengan sejuta alasan.
Luka masa lalu masih amat sangat ku rasakan.
Luka lebih membekas daripada perasaan bahagia.
Aku tak percaya lagi Cinta !!!! TIDAK !!
Mungkin ini hanya kebetulan , ya kebetulan ...

Kulanjutkan langkah kakiku untuk meninggalkannya disana ..

“Jhansi ..... “

Ku hentikan langkah ku dan berbelok menolehnya menahan airmata meluapkan seluruh emosiku
“Mengapa dulu kau tinggalkanku?? Kau tinggalkan aku tanpa alasan. Sekarang kau kembali padaku dengan membawa berjuta alasan.
Kau tiba - tiba datang menghampiriku, mengulas kenangan - kenangan pahit kau dan aku. Aku benci semuanya. Aku benci Kau!
Lupakan janji kita! Jadikan pertemuan ini hanya sebagai kebetulan.
Lupakan aku!
Dan..... kita harus berusaha lebih keras lagi untuk saling melupakan dan mematikan perasaan – perasaan yang ada!” Ucapku terbata bata.

“Semua kau hancurkan dengan sifatmu ! Egois ! Manja !
Berulang kali kau berjanji untuk berubah, beribu ribu maaf kebohongan telah kau ucapkan padaku.
Kau menyalahkanku ???
Aku meninggalkanmu agar kau menyadari kesalahanmu.
Aku beri kesempatan terkahirmu untuk kau menyadari kesalahan - kesalahanmu dan belajar dari situ.
Aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan kembali.” Ucapnya.
“Maukah kau kembali bersamaku ? menyusun mimpi” yeng telah hancur karena keegoisan kita ??” Tanyanya.

*HENING*

Ia perlahan meninggalkanku disini. Meninggalkanku dalam isak tangis dan kesendirian di lorong yang gelap ini.
Aku mencoba bertegar, setegar tegarnya aku .
Aku tetap tak mampu membohongi hati kecilku :’(
Aku sangat mengharapkannya .
Aku masih sangat menyimpan perasaan padanya. Tak mungkin semudahnya aku melupakannya .
Cinta yang pertama mengisi hari-hariku .Tak semudah dilupakan.
Inilah aku , aku yang selalu mencintai dan menyayanginya.
Terulang kembali ... ...
Aku ingin menjadikan impianku bersamanya menjadi kenyataan.
Aku percaya, Cinta akan indah pada waktunya.
Dan inilah waktunyaa!!

DEAR DEARY

05 December 1998 , England
Terima Kasih Tuhan ,
Engkau telah menyatukan Kita kembali.
Meraih mimpi mimpi yang pernah kita rangkai.
Terima Kasih Tuhan ,
Engkau memberikan Seseorang yang sangat berarti di dalam hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasehh sudah mengunjungi blog gue, maap kalo masih kurang banyak yang berkenan, maklum lah masih amatir. Dinikmati sajalah, ya kalo ada yang kurang, ya dikasih gula sama penyedap, biar tulisan tulisan gue yang nanti nanti bakal jadi tambah sedep. Makaseh guys.