Penulis : Adinda Larasati
Refisi : Evan Nico Kristanto
Sesak
di hati masih dapat sangat kurasakan
Aku
masih merasakan sakit yang sama
Sosok
bayang” masa lalu melintas dipikiranku.
Sakit
memang , Entah .
Setahun
sudah masa itu telah berlalu ~
Aku
tak ingin mengingatnya lagi
Sejauh
mungkin aku pergi,
Entah
kenapa bayang” itu tetap ada
Sudah
cukup luka yang ia berikan kepadaku
CUKUP..
Aku
tah berharap ia kembali lagi di kehidupanku.
Aku
tak percaya lagi akan Cinta !! TIDAK !!
Derap langkah
memantul di seluruh penjuru dinding lorong
gedung ini.
Dingin
angin malam yang merusuk tulang-tulangku.
Kulihat
sebuah bayangan sosok seorang yang gagah.Inginku menghampirinya ,sedang apa ia
berdiri sendirian di tengah malam ini?
Tak
mungkin aku kesana, terlalu malam.
Derap
langkah makin kupercepat, tetapi lama
kelamaan derap langkah itu menjadi ganda. Siapa di sana ??
Sosok
bayangan tepat berada di belakangku. Aku berlari cepat !
Lebih
cepat!! Secepat
tangan itu meraih tanganku.
Jantungku
terhenti seketika.
“Jhansi ... “ suara lirihnya. Kutoleh
ke belakang sambil memejamkan mata membukanya perlahan ..
“Jhansi ... “ lagi
Tak
mungkin! Ini tidak mungkin!
Bagaimana
bisa ia berada disini ??
Aku
segera melepaskan genggamannya dan berlari menjauhinya.
“Jhansi tunggu aku” teriaknya
“Untuk
apa?” kupercepat
langkahku
“Apakah kau lupa akan Janji kita
, Jhansi ? “
Aku
terhenti, dan diam seribu bahasa.
Apa
maksudnya ???
“Saat kita duduk berdua di bawah
langit biru sore hari , di keramaian alang-alang.
Kau mengatakan padaku , kau
mempunyai Mimpi Besar untuk kita.
Kau bilang , Jika kita pisah
nanti, kita akan bertemu kembali suatu saat nanti.
Kau menginginkan kita
dipertemukan di Negara red Devil ini. Kini , Kau menyaksikan apa yang terjadi
hari ini kan ??
Apa kau lupa ??
Kita pernah berjanji untuk duduk menyaksikan pertandingan Liga Ingris
bersamaku di Stadion Trafford
Training Centre
Sesuai janjimu yang pernah kau
katakan padaku.
Apakah kau tega ? Impian itu
hanya ada di angan, pikiran, dan menjadikan kita sebagai pemimpi .
Kau tega ..... “ Ucapnya
Aku telah mati rasa untuk
menyadarinya. Menangispun aku tak mampu :’)
Sakit. Semua jelas terucap
kembali dari bibir yang tak bertulang. Membawa
kenangan yang dulu ada.
Mengapa aku dengan mudahnya pergi
ke Negara Ini ??
Aku lupa akan janjiku yang ku
ucapkan sendiri . Aku BODOH !!
Sejauh mungkin aku pergi
menghindarinya , berusaha menghilangkan luka yang sangat amat dalam.
3 tahun aku tinggal di negara
ini, nyaman.
Kenapa tiba tiba ia muncul di
hadapanku lagi ??
Membawa kenangan - kengangan pahit
bersamanya. Kembali dengan sejuta alasan.
Luka masa lalu masih amat sangat
ku rasakan.
Luka lebih membekas daripada
perasaan bahagia.
Aku tak percaya lagi Cinta !!!!
TIDAK !!
Mungkin ini hanya kebetulan , ya
kebetulan ...
Kulanjutkan
langkah kakiku untuk meninggalkannya disana ..
“Jhansi ..... “
Ku
hentikan langkah ku dan berbelok menolehnya menahan airmata meluapkan seluruh
emosiku
“Mengapa dulu kau tinggalkanku??
Kau tinggalkan aku tanpa alasan. Sekarang kau
kembali padaku dengan membawa berjuta alasan.
Kau tiba - tiba
datang menghampiriku, mengulas kenangan - kenangan pahit kau dan aku. Aku benci semuanya. Aku benci Kau!
Lupakan janji kita! Jadikan pertemuan
ini hanya sebagai kebetulan.
Lupakan aku!
Dan..... kita harus berusaha
lebih keras lagi untuk saling melupakan dan mematikan perasaan – perasaan yang ada!” Ucapku
terbata – bata.
“Semua kau hancurkan dengan
sifatmu ! Egois ! Manja !
Berulang kali kau berjanji untuk
berubah, beribu ribu maaf kebohongan telah kau ucapkan padaku.
Kau menyalahkanku ???
Aku meninggalkanmu agar kau
menyadari kesalahanmu.
Aku beri kesempatan terkahirmu
untuk kau menyadari kesalahan - kesalahanmu dan
belajar dari situ.
Aku berjanji pada diriku sendiri,
aku akan kembali.” Ucapnya.
“Maukah kau kembali bersamaku ?
menyusun mimpi” yeng telah hancur karena keegoisan kita ??” Tanyanya.
*HENING*
Ia
perlahan meninggalkanku disini. Meninggalkanku dalam isak tangis dan
kesendirian di lorong yang gelap ini.
Aku
mencoba bertegar, setegar tegarnya aku .
Aku
tetap tak mampu membohongi hati kecilku :’(
Aku
sangat mengharapkannya .
Aku
masih sangat menyimpan perasaan padanya. Tak mungkin semudahnya aku
melupakannya .
Cinta
yang pertama mengisi hari-hariku .Tak semudah dilupakan.
Inilah
aku , aku yang selalu mencintai dan menyayanginya.
Terulang
kembali ... ...
Aku
ingin menjadikan impianku bersamanya menjadi kenyataan.
Aku
percaya, Cinta akan indah pada waktunya.
Dan
inilah waktunyaa!!
DEAR DEARY
05
December 1998 , England
Terima
Kasih Tuhan ,
Engkau
telah menyatukan Kita kembali.
Meraih
mimpi mimpi yang pernah kita rangkai.
Terima
Kasih Tuhan ,
Engkau
memberikan Seseorang yang sangat berarti di dalam hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasehh sudah mengunjungi blog gue, maap kalo masih kurang banyak yang berkenan, maklum lah masih amatir. Dinikmati sajalah, ya kalo ada yang kurang, ya dikasih gula sama penyedap, biar tulisan tulisan gue yang nanti nanti bakal jadi tambah sedep. Makaseh guys.